kita tentu memberi perhatian lebih terhadap apa yang menimpa pertiwi, negeri kita ini. rentetan masalah kerap menghiasi perjalanan bangsa. polemik-polemik seakan menjadi sahabat yang senantiasa setia menemani. satu dasawarsa kita meninggalkan periode reformasi, namun, rentang waktu selama itu tak cukup mampu membangkitkan kita, tak cukup mampu membuat perubahan signifikan ke arah yang lebih baik. kita, harus diakui, semakin jauh tertinggal.
apa yang salah..?? apa yang harus diperbuat agar kita bisa lebih cepat meninggalkan semua mimpi buruk ini..??
rekruitmen
ini adalah sebuah proses awal untuk menciptakan tatanan bernegara yang sehat. untuk melahirkan sebuah sistem yang benar-benar sempurna, harus dimulai dari proses rekruitmen yang jelas. sering kita mendengar keluhan akan rekruitmen yang tak pernah terjamin transparansinya. banyak cerita tentang buruknya mekanisme perekrutan di negeri ini. ‘ wah, mau masuk ke situ harus bayar sekian tuh, kalau gak jangan ngarep deh’ atau ‘ aku gak diterima, aku kalah di test terakhir, tak disebutkan aku kalahnya dimana’. rahasia umum yang santer terdengar.
open rekruitmen adalah jalan yang paling adil. lewat cara ini, kran informasi dibuka lebar, setiap orang diberi kesempatan yang sama besar untuk bisa mencoba peruntungannya. dengan cara seperti ini, setiap peserta seleksi penerimaan berkompetisi secara sehat, dan persaingan yang kompetitif akan menghasilkan pemenang terbaik, yang benar-benar terbaik. apa yang bisa diharapkan dari sebuah sistem tertutup yang hanya memungkinkan orang-orang tertentu saja untuk bisa berada disana..??
kecilnya potensi penyerapan tenaga kerja membuat banyak orang berbuat apa saja untuk bisa mendapatkan pekerjaan. lapangan pekerjaan seringkali berubah menjadi sebuah arena pertarungan yang tidak sehat. individu potensial tidak mutlak diterima, ‘win-win solution’ memegang posisi tawar yang cukup kuat dalam proses ini.
supremasi hukum bisa ditegakkan bila hakim benar-benar punya integritas untuk menegakkan keadilan. dan hakim yang punya integritas hanya bisa diperoleh lewat proses rekruitmen yang sehat dengan kualifikasi yang jelas. itu hanya satu dari sekian banyak analogi sederhana yang bisa kita ungkapkan.
so, ‘ kami mengundang putra-putri terbaik bangsa……’ harus menjadi jargon untuk mulai menata kembali sitem yang porak-poranda. kita tentu tak berharap, jargon tersebut hanya retorika yang terpampang besar di spanduk, brosur dan leaflet yang sering kita baca, kita tentu menginginkan persaingan yang benar-benar sehat menuju sebuah tatanan yang lebih baik.
dan bukankan mangga termanis hanya bisa didapat lewat bibit terbaik, susu paling sehat hanya bisa didapat lewat sapi unggul, dan telur terbaik didapat dari ayam yang benar-benar sehat..?? loh, koq kayak bahasa iklan itu..?? 🙂 dan, kita semua pasti menginginkan sebuah proses rekruitmen yang sehat untuk pemimpin kita di 2009 nanti.
well, punya cerita tentang rekruitmen kawan-kawan..??
satu, indonesia, satu..!!!
-superunknown-
Kalo saya Alhamdulillah bawaan temen.. 😀 tapi tetep liwat test. tapi seenggaknya ada jalan ;))
Btw, ada yang tahu kenapa Telkom nggak pernah melakukan OpenRecruitment? selama ini paling sepi, cuma keluarga dan orang2 dekat para karyawannya aja yang tauuuu…
serius amat bang…
fotonya bagus, jadi inget masa spmb dulu..
^^
aaah inget jaman baru lulus kuliah (tahun berapaaaaa yaaaa ituuuu.. :P). Ikut tes di BI (yang emang open recruitment). Hari itu tes terakhir, kandidat hanya tinggal 3 orang termasuk saya. Tapi saya ngga lolos, dan saya ngga pernah tau kenapa. Ngga ada penjelasan dimana letak kegagalan saya di interview terakhir itu.
dua bulan kemudian datang kabar dari seorang teman yang sudah kerja di BI duluan. katanya yang masuk waktu test angkatan saya itu ternyata ponakannya gubernur BI.
wakakakakakaka… itu lah endonesah…
waahh…
jangan2 abang kita satu ini anggota perhimpunan petani indonesia yah ??/
hihihihi…
liat gambarnya, jadi inget waktu dulu tes masuk untuk kuliah, tapi bukan SPMB.
untungnya lulus. hehehe…
hmm.. nggak pernah ikut recruitment..biasanya langsung dicomot 😀
@Donny Reza : biasanya telkom rekruit pegawai dari mereka2 yg pernah magang or kerja praktek disana
weleh..weleh..bahasanya hukum banget…!!
saia gak ngerti banyak…
klo ikut rekruitmen pernah sih…yah,tapi seringnya di kerjain waktu lagi tes..:( bete
rekruitmen ? ndak pernah ikutan 😀
interview yang sering ..
REcruitmen LIPI sptnya bersih dari KKN,
semua ONLINE, gk ada fis to fis (kt tukul)
jadi minimalisir tawar menawar..
walaupun akhirnya adikku gagal di proses terakhir.
wah kalo masalah rekruitment dunia kerja ridu blom ngalamin, tapi yah semoga nanti calon pemimpin kita di tahun 2009 benar2 bisa membawa Indonesia ke arah yg lebih baik..
mudah-mudahan lapangan kerja semakin banyak jadinya pengangguran semakin berkurang..amiin
aduh, mumpung belum lulus kuliah (wong kuliah aja belum), jadi kepikiran: mungkin ini yang akan gue alami nanti :3
semoga ga, semoga nanti akan ada ACnya 😀
aduh.. aku mah masih jauh banget bang
hihihi
dari sejak aku SMP sampai kuliah kok yang aku tahu yang nyogok jut2an baru bisa masuk kerja ya, contohnya 2 teman kuliahku, nyogok saat ujian CPNS dan ternyata memang diterima, cerita yg terakhir dr tetanggaku di kampungku sono beberapa waktu lalu malah membuat bulu kudukku merinding, sesorang nyogok 130 juta utk jdi polisi, setelah jadi polisi dia cerita kalau dia nyogok, langsung diberhentikan dari kepolisian dan uangnya tdk dikembalikan ! 130 juta ? itu bisa buat rumah cukup bagus di kampungku sana ! kalau cerita ini tak ceritakan sama suamiku, dia nggak bakalan percaya, orang mau kerja kok harus bayar, jadi dikira ceritaku ini gombal 😛 karena di sini nggak ada model begitu.
saya lagi berjuang lolos open reqruitment nih…! sejauh ini saya sudah menyingkirkan sekitar 900 orang lebih (beneran nih). dan memasuki 10 besar… doakan saya sampai berhasil yah….
Dilarang rebutan masuk ya..
ayo piss dulu, piss dulu…
klo bs sih, maunya gak ikut2-an rekrutmen gitu, tp mbikin usaha sendiri (kalo bisa) 😀
klo open recruitment tanpa melihat indeks prestasi sih udah barang langka…
halah.. open recruitment pun toh hanya sebuah kamuflase saja sepertinya. Iklan lowongan pekerjaan terpampang di media pun hanya sebuah formalitas belaka. Yang punya koneksi teuteup yg jadi pemenang! kayaknya udah gak aneh di Indonesia tuh >_<
walah…iya tuh
brarti saya udah harus mulai cari2 kenalan ya? 😆
win-win solution ? kayaknya ga deh…
setiap kerja saya ikut open rekrutmen bang, kalo ke pabriknya bang tehaha, bisa lewat abang kan hehehehe
gw rada rada ga mudeng hehehe ..
ngeliatnya jadi pengen kerja .. kapan ni ya gw jadi part time job huhu . ^^
padahal tes rekrutimen nya cuma butuh porsi tenaga kerja sedikit ya, tapi spt nya yang di foto terlalu banyak yang nge daftar..mgk solusi nya yakni menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dengan menjadi enterpreneur. 🙂
ya cara2 sodara, famili, kenalan, amplop dan kawan2nya emang udah kayak tradisi, emang paling enak seh usaha sendiri, tapi ya ndak segampang itu tho
wah…jadi ingat USM negh.. 🙂
gmn ya,job gw yang sekarang jg tau dari org dalem sih,tapi gw tetep interview kok..dari 5 org yang kepilih gw
huuuaaaa…..sy uda puas ikutan rekrutmen dgn hasil yg belum memuaskan (baca:gagal)…mungkin belum rejekinya disitu….doakan ya bisa dapetin yg lbh baik hehehehehe.. 🙂
recruitment di indonesia banyak kkn gak ya ❓
Ah, meskipun open recruitment tetap saja yang namanya surat sakti beredar. 😉
surat sakti, family bisnis, apalagi…
nagih janji,