Merah-Putih · Tentang Hidup

rekruitmen

frui

kita tentu memberi perhatian lebih terhadap apa yang menimpa pertiwi, negeri kita ini. rentetan masalah kerap menghiasi perjalanan bangsa. polemik-polemik seakan menjadi sahabat yang senantiasa setia menemani. satu dasawarsa kita meninggalkan periode reformasi, namun, rentang waktu selama itu tak cukup mampu membangkitkan kita, tak cukup mampu membuat perubahan signifikan ke arah yang lebih baik. kita, harus diakui, semakin jauh tertinggal.

apa yang salah..?? apa yang harus diperbuat agar kita bisa lebih cepat meninggalkan semua mimpi buruk ini..??

rekruitmen

ini adalah sebuah proses awal untuk menciptakan tatanan bernegara yang sehat. untuk melahirkan sebuah sistem yang benar-benar sempurna, harus dimulai dari proses rekruitmen yang jelas. sering kita mendengar keluhan akan rekruitmen yang tak pernah terjamin transparansinya. banyak cerita tentang buruknya mekanisme perekrutan di negeri ini. ‘ wah, mau masuk ke situ harus bayar sekian tuh, kalau gak jangan ngarep deh’ atau ‘ aku gak diterima, aku kalah di test terakhir, tak disebutkan aku kalahnya dimana’. rahasia umum yang santer terdengar.

open rekruitmen adalah jalan yang paling adil. lewat cara ini, kran informasi dibuka lebar, setiap orang diberi kesempatan yang sama besar untuk bisa mencoba peruntungannya. dengan cara seperti ini, setiap peserta seleksi penerimaan berkompetisi secara sehat, dan persaingan yang kompetitif akan menghasilkan pemenang terbaik, yang benar-benar terbaik. apa yang bisa diharapkan dari sebuah sistem tertutup yang hanya memungkinkan orang-orang tertentu saja untuk bisa berada disana..??

kecilnya potensi penyerapan tenaga kerja membuat banyak orang berbuat apa saja untuk bisa mendapatkan pekerjaan. lapangan pekerjaan seringkali berubah menjadi sebuah arena pertarungan yang tidak sehat. individu potensial tidak mutlak diterima, ‘win-win solution’ memegang posisi tawar yang cukup kuat dalam proses ini.

supremasi hukum bisa ditegakkan bila hakim benar-benar punya integritas untuk menegakkan keadilan. dan hakim yang punya integritas hanya bisa diperoleh lewat proses rekruitmen yang sehat dengan kualifikasi yang jelas. itu hanya satu dari sekian banyak analogi sederhana yang bisa kita ungkapkan.

so, ‘ kami mengundang putra-putri terbaik bangsa……’ harus menjadi jargon untuk mulai menata kembali sitem yang porak-poranda. kita tentu tak berharap, jargon tersebut hanya retorika yang terpampang besar di spanduk, brosur dan leaflet yang sering kita baca, kita tentu menginginkan persaingan yang benar-benar sehat menuju sebuah tatanan yang lebih baik.

dan bukankan mangga termanis hanya bisa didapat lewat bibit terbaik, susu paling sehat hanya bisa didapat lewat sapi unggul, dan telur terbaik didapat dari ayam yang benar-benar sehat..?? loh, koq kayak bahasa iklan itu..?? 🙂 dan, kita semua pasti menginginkan sebuah proses rekruitmen yang sehat untuk pemimpin kita di 2009 nanti.

well, punya cerita tentang rekruitmen kawan-kawan..??

satu, indonesia, satu..!!!

-superunknown-

33 thoughts on “rekruitmen

  1. Kalo saya Alhamdulillah bawaan temen.. 😀 tapi tetep liwat test. tapi seenggaknya ada jalan ;))

    info tentang lowongan itu memang bisa didapat darimana aja ya bang..

  2. Btw, ada yang tahu kenapa Telkom nggak pernah melakukan OpenRecruitment? selama ini paling sepi, cuma keluarga dan orang2 dekat para karyawannya aja yang tauuuu…

    nah, saya juga bingung mas donn, mungkin ada kawan-kawan yang bisa bantu ngasih info tentang ini..??

  3. aaah inget jaman baru lulus kuliah (tahun berapaaaaa yaaaa ituuuu.. :P). Ikut tes di BI (yang emang open recruitment). Hari itu tes terakhir, kandidat hanya tinggal 3 orang termasuk saya. Tapi saya ngga lolos, dan saya ngga pernah tau kenapa. Ngga ada penjelasan dimana letak kegagalan saya di interview terakhir itu.

    dua bulan kemudian datang kabar dari seorang teman yang sudah kerja di BI duluan. katanya yang masuk waktu test angkatan saya itu ternyata ponakannya gubernur BI.

    wakakakakakaka… itu lah endonesah…

    hmm.. cerita seperti itu memang jamak terjadi mbak, padahal rekruitmen itu vital perannya untuk memberangus perilaku koruptif, bukan cuma aspek peningkatan kesejahteraan dan penerapan kode etik.. miris… kapan yah open yang benar-benar open dan terjamin transparansinya..??

  4. waahh…
    jangan2 abang kita satu ini anggota perhimpunan petani indonesia yah ??/

    hihihihi…

    liat gambarnya, jadi inget waktu dulu tes masuk untuk kuliah, tapi bukan SPMB.

    untungnya lulus. hehehe…

    hahahaha, ada yang nangkap nih maksud iklannya.. 🙂 oo, kalo gak lulus maka kita tak akan pernah berjodoh di pabrik itu 🙂

  5. @Donny Reza : biasanya telkom rekruit pegawai dari mereka2 yg pernah magang or kerja praktek disana

    semoga ini bisa membantu mas donn

  6. weleh..weleh..bahasanya hukum banget…!!
    saia gak ngerti banyak…
    klo ikut rekruitmen pernah sih…yah,tapi seringnya di kerjain waktu lagi tes..:( bete

    ternyata, proses rekruitmen itu memang membosankan bagi mayoritas pesertanya 🙂

  7. rekruitmen ? ndak pernah ikutan 😀
    interview yang sering ..

    loh bukannya interview itu bagian dari rekruitmen.. 🙂

  8. REcruitmen LIPI sptnya bersih dari KKN,
    semua ONLINE, gk ada fis to fis (kt tukul)
    jadi minimalisir tawar menawar..
    walaupun akhirnya adikku gagal di proses terakhir.

    info bagus nih buat kita-kita, makasih mas dah sharing..

  9. wah kalo masalah rekruitment dunia kerja ridu blom ngalamin, tapi yah semoga nanti calon pemimpin kita di tahun 2009 benar2 bisa membawa Indonesia ke arah yg lebih baik..

    semoga saja du..kita berharap semua bisa lebih baik..!!

  10. mudah-mudahan lapangan kerja semakin banyak jadinya pengangguran semakin berkurang..amiin

    semoga bang..!!

  11. aduh, mumpung belum lulus kuliah (wong kuliah aja belum), jadi kepikiran: mungkin ini yang akan gue alami nanti :3
    semoga ga, semoga nanti akan ada ACnya 😀

    hmmm.. iya dien, kalo dah ngerasain mungkin dien bisa lebih peka kalo mendengar issue-issue semacam ini..

  12. aduh.. aku mah masih jauh banget bang
    hihihi

    iya mitt, semoga saja di era mitt nanti semua sudah berubah menjadi lebih baik..

  13. dari sejak aku SMP sampai kuliah kok yang aku tahu yang nyogok jut2an baru bisa masuk kerja ya, contohnya 2 teman kuliahku, nyogok saat ujian CPNS dan ternyata memang diterima, cerita yg terakhir dr tetanggaku di kampungku sono beberapa waktu lalu malah membuat bulu kudukku merinding, sesorang nyogok 130 juta utk jdi polisi, setelah jadi polisi dia cerita kalau dia nyogok, langsung diberhentikan dari kepolisian dan uangnya tdk dikembalikan ! 130 juta ? itu bisa buat rumah cukup bagus di kampungku sana ! kalau cerita ini tak ceritakan sama suamiku, dia nggak bakalan percaya, orang mau kerja kok harus bayar, jadi dikira ceritaku ini gombal 😛 karena di sini nggak ada model begitu.

    wah mbak, kapan yah cerita miris seperti ini berakhir..?? kebiasaan, terbiasa atau menganggap biasa sesuatu yang memalukan..?? ironi yang memang membuat kita mengernyitkan dahi…

  14. saya lagi berjuang lolos open reqruitment nih…! sejauh ini saya sudah menyingkirkan sekitar 900 orang lebih (beneran nih). dan memasuki 10 besar… doakan saya sampai berhasil yah….

    wah..wah.. good luck yah….!!

  15. klo bs sih, maunya gak ikut2-an rekrutmen gitu, tp mbikin usaha sendiri (kalo bisa) 😀

    lebih mulia sepertinya itu bang, membuka lapangan kerja juga kan…

  16. halah.. open recruitment pun toh hanya sebuah kamuflase saja sepertinya. Iklan lowongan pekerjaan terpampang di media pun hanya sebuah formalitas belaka. Yang punya koneksi teuteup yg jadi pemenang! kayaknya udah gak aneh di Indonesia tuh >_<

    lagi, lagi dugaan saya diperkuat oleh pernyataan neng shantie… 🙂

  17. setiap kerja saya ikut open rekrutmen bang, kalo ke pabriknya bang tehaha, bisa lewat abang kan hehehehe

    aha, itu mah bukan pabrik saya bang… 🙂

  18. gw rada rada ga mudeng hehehe ..

    ngeliatnya jadi pengen kerja .. kapan ni ya gw jadi part time job huhu . ^^

    ah masa sih bena gak mudeng..

  19. padahal tes rekrutimen nya cuma butuh porsi tenaga kerja sedikit ya, tapi spt nya yang di foto terlalu banyak yang nge daftar..mgk solusi nya yakni menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dengan menjadi enterpreneur. 🙂

    mungkin karena tingginya angka permintaan kerja yang tidak diimbangi potensi penyerapan yang sepadan…

  20. ya cara2 sodara, famili, kenalan, amplop dan kawan2nya emang udah kayak tradisi, emang paling enak seh usaha sendiri, tapi ya ndak segampang itu tho

    pilihan menarik, tapi memang gak gampang yah ci..

  21. gmn ya,job gw yang sekarang jg tau dari org dalem sih,tapi gw tetep interview kok..dari 5 org yang kepilih gw

    akses informasi itu memang penting dalam berburu pekerjaan 🙂

  22. huuuaaaa…..sy uda puas ikutan rekrutmen dgn hasil yg belum memuaskan (baca:gagal)…mungkin belum rejekinya disitu….doakan ya bisa dapetin yg lbh baik hehehehehe.. 🙂

    hmmm.. semangat sajalah..!! gagal bukan berarti harus berakhir..!!

  23. Ah, meskipun open recruitment tetap saja yang namanya surat sakti beredar. 😉

    begitulah yang jamak terjadi, sampai kapan yah begini..??

  24. surat sakti, family bisnis, apalagi…
    nagih janji,

    dan itu seperti benang kusut yang sulit diurai..hmmm miris..

Leave a reply to hanggadamai Cancel reply