metro-mini seksual

salahkah bila laki-laki tu mengurus diri mereka ?? memberi perhatian lebih terhadap penampilan ?? pertanyaan yang sering sekali kita dengar. pembicaraan tentang ini menjadi sesuatu yang menarik, karena bersinggungan langsung dengan kadar maskulinitas seorang pria. lantas, apa sesungguhnya yang jadi masalah..?? apakah aneh, bila seorang pria rutin pergi salon kecantikan, mengalokasikan pendapatan untuk pos perawatan ‘kecantikan’, menyisihkan waktu untuk duduk ngelonjor sembari memanjakan kuku-kuku.

saya jadi teringat, seorang kawan pernah mendadak kebingungan. lelaki muda ini berupaya untuk kembali menemukan ‘beauty case’ -nya yang hilang. ah, apa itu ‘beauty case’..?? bagi kaum urban seperti saya, perawatan itu cukup dengan mandi teratur, sikat gigi teratur, sesekali keramas, sedikit aroma parfum oplosan, dan terkadang ‘facial’ dengan facial scrub yang bisa didapatkan di warung pinggir jalan yang rawan penggusuran.

menjadi menarik bila dibicarakan di tengah kompleksitas kehidupan ibukota. kehidupan menuntun banyak orang untuk mulai memberi perhatian lebih terhadap diri mereka. mungkin juga, semuanya dilakukan atas dasar penegasan status dan eksistensi.

sesungguhnya tak ada yang salah, semua orang punya hak untuk memilih. tak adil, untuk memberi vonis ‘tak biasa’ untuk mereka yang ‘care‘ ama diri mereka sendiri, sah-sah saja koq. jadi, menjadi wajar juga kalo saya memilih untuk melakukan perawatan apa adanya ala saya.

saya lebih memilih untuk mendapat gelar pria metromini ketimbang pria metroseksual. karena cukup dengan modal 2000 perak, saya sudah bisa berkeliling jakarta plus sauna gratis didalamnya. 😛

bye…

-superunknown-